
Bogor, 20 Desember 2025 – Pemerintah mencatat bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian desa. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melaporkan bahwa hingga 2024 terdapat lebih dari 61.000 BUMDes di Indonesia, namun hanya sekitar 35–40% yang aktif dan berkembang. Tantangan utama yang dihadapi meliputi minimnya kapasitas pengelolaan, kurangnya inovasi usaha berbasis potensi lokal, serta akses terbatas terhadap pendampingan berkelanjutan.
Melihat urgensi tersebut, Sinar Mas Land menyelenggarakan kegiatan Edukasi Pengembangan Potensi Lokal di Kecamatan Rumpin, di Kantor Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada 3 Desember 2025. Sebagai bagian dari Program Kemitraan Pertanian Lokal Divisi Corporate Social Responsibility (CSR) Sinar Mas Land, inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas perangkat desa dan BUMDes agar dapat mengoptimalkan potensi lokal serta mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang lebih berkelanjutan. Workshop dilaksanakan secara tatap muka selama ±5,5 jam dalam bentuk penyampaian materi, diskusi, dan sesi tanya jawab yang interaktif.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli, yakni Grace Meyanti Putri (Kepala Bagian Umum Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) dan Asnath Maria Fuah, MS (Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor). Keduanya memaparkan materi terkait strategi pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berbasis potensi lokal serta optimalisasi sektor pertanian melalui konsep Integrated Farming System. Acara ini turut pula dihadiri Adhityo Galih Priyambodo (Vice President CSR Sinar Mas Land), Teguh Azmi Pamungkas (Assistant Vice President CSR Sinar Mas Land), Icang Aliudin (Camat Rumpin), Kapten INF H. Mulyadi (Danramil Rumpin), AKP Suyoko, S.H (Kapolsek Rumpin), dan 14 Kepala Desa serta perwakilan BUMDes di Kecamatan Rumpin.
Dony Martadisata, Managing Director President Office Sinar Mas Land menyampaikan, “Pengembangan kapasitas BUMDes dan perangkat desa menjadi aspek penting dalam memajukan perekonomian lokal. Melalui workshop ini, kami ingin memastikan pengetahuan dan praktik terbaik dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengelolaan usaha berbasis desa sekaligus memperkuat keberlanjutan Program Kemitraan Pertanian Lokal yang telah dijalankan Sinar Mas Land di Desa Tamansari, Cipinang, Rumpin. Semoga kegiatan ini dapat memperluas wawasan terkait pengelolaan usaha desa dan pemanfaatan sumber daya berbasis masyarakat.”
Baca Juga: Program Kemitraan Sinar Mas Land untuk Mendukung Pertanian Lokal
Program Kemitraan Pertanian Lokal Sinar Mas Land

Program Kemitraan Pertanian Lokal yang dilakukan Sinar Mas Land di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor meliputi kerja sama pengelolaan lahan perusahaan seluas 166 hektare oleh mitra petani penggarap. Kerja sama ini dilakukan melalui pola pinjam pakai secara periodik, pembangunan Balai Pertanian Terpadu, GreenHouse untuk Rumah Pembibitan (nursery), Rumah Pupuk Organik, dan pengembangan Agro Eduwisata Ladang Hijau. Melalui program Kemitraan Pertanian Lokal para petani mitra dapat menanam berbagai jenis komoditas seperti tanaman hortikultura dan berbagai sayuran organik, umbi-umbian, kacang-kacangan, rempah dan buah-buahan. Ada pula sebagian petani yang mengembangkan peternakan kambing dan ayam di lahan kemitraan yang dipinjam. Tidak hanya berdampak secara ekonomi, program ini juga sekaligus sebagai upaya pelestarian lingkungan karena berpijak pada prinsip pertanian ramah lingkungan (sustainable farming) dan ketahanan pangan yang berorientasi pada keberlanjutan (sustainability) dengan menggunakan pupuk organik dan pestisida alami.
Pelatihan pertanian bagi kelompok petani binaan merupakan salah satu bentuk komitmen Sinar Mas Land dalam memberikan sumbangsih dan kontribusi sosial kepada berbagai pihak yang berada dalam ekosistem kawasan dan wilayah sekitar proyek Sinar Mas Land. Melalui berbagai program CSR, perusahaan telah memberdayakan sejumlah komunitas di berbagai bidang mulai dari ekonomi, pertanian, lingkungan hingga pendidikan. Komunitas tersebut diberdayakan melalui beberapa program di antaranya Bina Sekolah, Bina Literasi, Bina Kampung, Bina Usaha, Pasar Rakyat Go Digital termasuk program Kemitraan Pertanian Lokal.





