REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek), Pemerintah Kabupaten Tangerang, Universitas Paramadina, dan Sinar Mas Land dalam mengembangkan Galeri Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (GIPTI). Dalam pidatonya, Jusuf Kalla mengapresiasi pengembangan galeri tersebut sehingga dapat mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Dunia berubah karena inovasi yang berasal dari penelitian dan pendidikan, karena itu maka apa yang kita laksanakan hari ini ialah mengembangkan apa yang kita pikirkan," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Senin (15/1).

Diketahui, sebagian area GIPTI akan menempati lahan Puspitek seluas 15 hektar. GIPTI akan menjadi show case kemajuan inovasi dan teknologi terapan terkini. Tak hanya itu, GIPTI juga akan menjadi tempat pemasaran bagi produk-produk industri kecil menengah dan start up berbasis teknologi binaan inkubator bisnis teknologi di Puspitek.

Jusuf Kalla menegaskan, sebuah inovasi tidak akan berkembang menjadi sebuah produk jika tidak dipasarkan kepada industri manufaktur. Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi bagian yang sangat penting untuk mengembangkan hasil inovasi sehingga dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat seperti halnya di Silicon Valley.

Di sisi lain, Jusuf Kalla berharap GIPTI dapat mengembangkan sistem keuangan melalui sistem modal ventura. Sebab, pengembangan inovasi teknologi juga membutuhkan permodalan yang mumpuni.

"Sistem keuangan harus masuk disitu, baru nanti kerja sama dapat dikembangkan menjadi suatu nilai tambah dan meningkatkan peran generasi muda yang dibimbing oleh para peneliti," kata Jusuf Kalla.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan, pengembangan GIPTI sesuai dengan program pengembangan National Science & Technology Park. Hal ini sebagai salah satu program Nawa Cita Presiden Joko Widodo. Nantinya, GIPTI akan memamerkan karya inovasi yang sudah siap dikomersialkan maupun yang akan dikomersialkan.

"Jadi di situ sifatnya adalah eksebisi, menunjukkan hasil inovasi-inovasi," kata Nasir.

Sementara itu, Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe mengatakan, nantinya GIPTI akan terkoneksi dengan Digital Hub yang dibangun diatas lahan seluas 25 hektar. Menurut Dhony, Digital Hub teresebut akan menjadi wadah bagi perusahaan start up untuk mengembangkan inovasinya.

"Nanti juga disiapkan venture capital yang membiayai itu semua," ujar Dhony.

Diketahui, Universitas Paramadina akan membangun kampus diatas lahan seluas 2 hektar yang lokasinya terpadu dengan GIPTI. Kelengkapan sarana dan prasarana ini akan mempermudah terciptanya sebuah ekosistem inovasi karena terdapat kawasan Digital Hub yang menghubungkan antara dunia penelitian, kampus dengan industri berbasis teknologi dan dunia usaha.

Source : http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains-trendtek/18/01/16/p2ml9g335-pemerintah-dan-swasta-kembangkan-science-techno-park