Jakarta - Selain penjualan tumbuh 12% di kuartal tiga 2018, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga mengungkapkan telah menyerap belanja modal atau capital expanditure (capex) sepanjang kuartal tiga sebesar Rp 2,4 triliun untuk ekspansi dari total capex tahun ini sekitar Rp 4 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, realisasi capex sudah setara dengan realisasi capex pada sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 2,4 triliun. BSDE menggunakan belanja modal untuk sejumlah ekspansi seperti mengakuisisi gedung perkantoran Sinarmas MSIG (strata title) sebanyak 47 lantai dan Bakrie Tower sebanyak 13 lantai. Perusahaan properti grup Sinarmas ini juga gencar melakukan investasi properti baru, seperti GOP 1 dan Digital Hub, yang tengah dalam masuk fase konstruksi.
Selain itu, ekspansi juga dilakukan dengan peluncuran sejumlah kluster baru. Pada Agustus lalu, BSD City memperkenalkan kluster Caelus yang berlokasi di Greenwich. Greenwich merupakan kawasan residensial dengan area pengembangan seluas 47 hektare yang terletak di wilayah fase II BSD City. Kluster tersebut menawarkan 56 unit produk residensial dengan harga berkisar Rp 3 miliar hingga Rp 5,9 miliar dengan luas bangunan 146 m2–250 m2. Saat peluncuran, produk ini terjual sebanyak 21 unit dari 56 unit yang ditawarkan, dengan nilai mencapai Rp 80 miliar.
Pada bulan lalu, BSD City juga meluncurkan kluster baru bernama Visana di kawasan The Savia yang merupakan bagian dari pengembangan tahap pertama BSD City. Visana merupakan kluster keempat di kawasan The Savia yang menawarkan 180 unit rumah. Saat peluncuran, unit ynag terjuak sebanyak 101 unit dengan nilai mencapai Rp 142 miliar. Asal tahu saja, raihan marketing sales BSDE sebesar Rp 5,38 triliun per 30 September 2018 atau meningkat 12% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,80 triliun.
Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan, kenaikan marketing sales ini didukung oleh kenaikan penjualan di segmen residensial dan strata title atau apartemen. Dengan capaian Rp 5,38 triliun, BSDE berada pada posisi yang tepat dalam mencapai target marketing sales pada tahun ini sebesar Rp 7,20 triliun. “Kenaikan marketing sales ini didukung oleh keberhasilan penjualan dari sejumlah produk baru baik itu di segmen residensial maupun strata title. Kami yakin target marketing sales dapat tercapai pada tahun ini,” ujar Hermawan.
BSDE mencatat pendapatan usaha Rp 4,79 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan ini turun 18,94% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 5,90 triliun. Penurunan pendapatan yang ditambah dengan kerugian selisih kurs bersih menyebabkan laba bersih BSDE merosot 73,97% menjadi Rp 599,17 miliar dari sebelumnya Rp 2,30 triliun.
Source : http://www.neraca.co.id/article/108997/bsde-serap-belanja-modal-rp-24-triliun