Era transformasi digital telah membawa berbagai perubahan dan perkembangan di Indonesia, apalagi setelah adanya cetak biru ‘Menuju Indonesia 4.0’. Riset dari McKinsey menunjukkan Indonesia berada di posisi kedua sebagai negara dengan optimisme tertinggi dalam menerapkan 4.0, yakni sebesar 78%. Akan tetapi, pergerakan transformasi digital juga membutuhkan kolaborasi penuh dari berbagai pihak.

Berdasarkan pengalaman Binar Academy yang telah membantu para korporasi dalam transformasi digital sejak 2017, banyak pembelajaran dapat diperoleh dari kegagalan para pakar yang telah melewati proses transformasi tersebut. Oleh karena itu kini Binar Academy menghadirkan acara Retrospekt!, bekerja sama dengan Tokopedia dan Sinar Mas Land.

“Kami meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama dalam bidang teknologi digital akan tetapi saat ini masing-masing pihak masih bergerak sendiri. Melalui Retrospekt, kami ingin membuka dialog antara pemerintah, perusahaan serta startup yang diharapkan akan menjadi awal dari kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia serta memberi inspirasi kepada generasi millennial,” ujar Alamanda Shantika, CEO Binar Academy (6/3/2019) di ICE BSD City.

Retrospekt akan terdiri dari dua kegiatan yaitu Retrospekt! Conference dan Retrospekt! Job Fair. Retrospekt! Conference nantinya akan mengangkat tema #FailForward di mana Binar Academy ingin mengajak para pakar dari berbagai industri, seperti retail, transportasi, keuangan, dan media, yang sudah berpengalaman menghadapi tantangan era digital untuk berbagi cerita kegagalan mereka. Hal ini diharapkan mampu memicu munculnya dialog yang dapat berkembang menjadi diskusi untuk kolaborasi antara pemerintah, perusahan, dan startup, serta menginspirasi generasi millennial di Indonesia. Untuk mengikuti kegiatan ini, tiket dapat diperoleh melalui Tokopedia dan Go-Tix.

Pada era transformasi digital pun sangat diperlukan talenta digital yang mumpuni, seperti yang diproyeksikan oleh riset McKinsey bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) digital Indonesia akan mengalami kekurangan sejumlah 600.000 per tahun. Retrospekt! Job Fair merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan karir dari para talenta digital di mana mereka dapat bertemu dengan perekrut dari berbagai unicorn Indonesia, perusahaan-perusahaan swasta, maupun BUMN yang memiliki lowongan pekerjaan di bidang digital dan kreatif. Keunikan dari kegiatan ini adalah sistem yang tidak menggunakan kertas sama sekali atau 100% paperless system. Digital Job Fair ini terbuka untuk umum serta tidak dipungut biaya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Tokopedia dan Sinar Mas Land hadir memberikan dukungannya untuk Retrospekt!. Irawan Harahap, Project Leader Sinar Mas Land menyampaikan, “Sebelumnya kami telah bekerja sama dengan Binar Academy dalam membuka sarana edukasi digital di Digital Hub, BSD City. Hal tersebut yang membuat kami menyambut baik diadakannya Retrospekt! karena tujuan dari kegiatan ini sejalan dengan keinginan kuat dari Sinar Mas Land dalam mendukung Indonesia di era digital ini.”

Tokopedia yang telah bekerja sama dengan Binar Academy sebelumnya untuk mengadakan kompetisi Hack of Thrones sebagai salah satu acara Road to Retrospekt! pun menyatakan dukungan terhadap Retrospekt! “Kita bisa melihat bahwa ekosistem digital di Indonesia saat ini terus berkembang secara pesat dan mengalami kemajuan yang begitu luar biasa. Sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia terus fokus dalam mewujudkan misi kami yaitu pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Oleh karena itu kami antusias dengan diadakannya Retrospekt! karena dapat menjadi platform yang nantinya mampu membuka jalan bagi kolaborasi dan menginspirasi talenta digital muda Indonesia,” ungkap Aswin Tanu Utomo, VP of Engineering Tokopedia.

Sebelum mengakhiri acara, Alamanda berbagi harapannya akan Retrospekt yang akan diselenggarakan 16 Maret 2019 mendatang. “Saya berharap kegiatan ini mampu semakin menarik minat generasi millenial untuk memahami bidang teknologi digital serta menjadi wadah bagi kita bersama untuk secara aktif berdialog agar dapat membawa Indonesia selangkah lebih maju dalam era transformasi digital ini,” ujar Alamanda menutup penjelasan.

www.swa.co.id