Belakangan ini, curah hujan di Indonesia cukup tinggi, bahkan sering kali turun dalam intensitas yang deras. Daripada terbuang percuma, Anda bisa membuat sistem penampungan air hujan di rumah. Langkah tersebut membawa banyak manfaat, salah satunya bisa mendukung gaya hidup berkelanjutan, seperti yang sudah diterapkan di hunian Adora Luxe at Terravia dari Sinar Mas Land.
Lantas, bagaimana cara membuat penampungan air hujan di rumah sendiri? Dapatkan informasi selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Bukan Sekadar Rumah, Ini Investasi Gaya Hidup Hijau di BSD City
Manfaat Sistem Penampungan Air Hujan di Rumah
Dengan membangun sistem wadah air hujan, Anda bisa mengurangi ketergantungan terhadap air tanah sekaligus menjaga kelestarian lingkungan karena berbagai manfaatnya:
Cadangan air untuk musim kemarau
Sistem penampungan berfungsi untuk menyimpan air hujan. Anda bisa memanfaatkan simpanan air tersebut sebagai sumber cadangan air bersih non-konsumsi, terutama saat cuaca kering atau musim kemarau. Sebab, terkadang musim kemarau di Indonesia biasanya disertai kekeringan, yang menyebabkan pasokan air publik terbatas.
Jadi, jika misalnya distribusi air publik berkurang saat musim kemarau, Anda bisa menggunakan simpanan air dari penampungan untuk menggantikan kebutuhan air non-konsumsi di rumah tangga. Contohnya untuk mencuci mobil atau menyiram tanaman.
Bantu menghemat tagihan air
Saat menggunakan air dari sistem penampungan, otomatis Anda mengurangi pemakaian air dari pasokan publik seperti PDAM. Hasilnya, tagihan air pun dapat berkurang. Terlebih, biaya instalasi dan pemeliharaan sistem penampungan air hujan relatif rendah, terutama jika dibandingkan dengan manfaat jangka panjangnya.
Menjaga kualitas tumbuhan
Pada dasarnya, air hujan ramah bagi tumbuhan maupun tanah. Jadi, ketika Anda menggunakan air dari penampungan hujan untuk menyiram tanaman atau taman di rumah, aktivitas tersebut akan membantu memperkuat akar tanaman, menjaga kelembapan tanah, serta menunjang kesehatan vegetasi. Bayangkan apabila banyak rumah menerapkan sistem penampungan ini dan memakainya untuk penghijauan lokal. Lingkungan sekitar pun akan jadi lebih asri.
Mengurangi beban infrastruktur lingkungan
Ketika hujan turun, permukaan seperti jalan, trotoar, dan atap tidak menyerap air. Tanpa sistem penampungan, air hujan akan langsung mengalir ke saluran drainase, sistem pembuangan air skala kota, hingga sungai. Hal ini dapat meningkatkan risiko banjir. Namun, dengan sistem penampungan yang memadai, sebagian air hujan bisa diserap perlahan ke tanah untuk mengurangi volume surface runoff atau limpasan permukaan.
Bahkan, jika sistem penampungan disertai jalur infiltrasi atau sumur resapan, sebagian air yang tertampung ke dalam tanah dapat dialirkan kembali. Sistem ini mendukung proses recharge atau pengisian kembali air tanah, sehingga membantu mengurangi penurunan tanah.
Cara Membuat Sistem Penampungan Air Hujan di Rumah
Agar bisa merasakan berbagai manfaat di atas, Anda perlu membuat sistem penampungan air hujan yang mampu bekerja optimal. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Persiapan atap dan talang
Rumah perlu memiliki atap yang layak karena berperan sebagai area tangkapan air hujan. Pastikan permukaan atap cukup halus dan kedap supaya air dapat mengalir lancar. Hindari atap yang bahannya rawan mengelupas atau menyebabkan banyak partikel mudah terlepas, seperti debu, lumut atau cat.
Selain atap, siapkan pula talang untuk mengalirkan air ke titik pipa penghubung. Jangan lupa memasang jaring khusus di atas talang agar ranting, daun, atau kotoran besar lain tidak masuk ke sistem penampungan. Tak kalah penting, periksa kembali talang, pipa, dan saluran pengarah. Pastikan semuanya rapat demi menghindari rembes atau kebocoran.
2. Sistem filtrasi air
Air hujan yang mengalir dari atap bisa membawa daun, debu, sedimen, maupun kotoran lain. Oleh sebab itu, Anda perlu memasang sistem filtrasi supaya air yang masuk tangki penampungan jadi lebih bersih. Sistem ini umumnya terdiri dari beberapa bagian, yakni penyaring awal (pre-filtrasi), saringan halus (mesh), dan ruang sedimentasi dalam tangki (baffle).
Gunakan perangkat first flush diverter untuk menahan volume air awal supaya kotoran di permukaan air tidak masuk tangki. Kemudian, Anda bisa memasang alat filter—seperti mesh logam atau filter 30 mikron—pada saluran masuk ke tangki. Tujuannya agar partikel halus tidak ikut masuk. Setelah itu, siapkan tangki yang memiliki ruang sedimentasi atau baffle untuk menurunkan partikel ke dasar tangki, sehingga tidak tercampur dalam aliran air.
3. Pilih tangki yang tepat
Kualitas sistem penampungan air hujan sangat bergantung pada tangki yang menjadi komponen utama penyimpanan air. Sebaiknya, pilihlah tangki yang materialnya aman untuk air, tahan korosi, dan tidak mudah bocor. Beberapa di antaranya adalah bahan plastik (HDPE), beton, atau fiberglass.
Lalu, sesuaikan kapasitas tangki dengan rata-rata curah hujan lokal, luas atap tangkapan, dan kebutuhan penggunaan rumah tangga. Nantinya, Anda bisa meletakkan tangki di atas permukaan tanah, sebagian di atas dan bawah tanah, atau seluruhnya di bawah tanah. Lengkapi tangki dengan saluran overflow untuk potensi air berlebih.
4. Pertimbangkan alur distribusi air
Saat membuat penampungan air, pikirkan pula cara mendistribusikannya untuk kebutuhan sehari-hari. Apabila tangki terletak di posisi yang lebih rendah dari titik calon pemakaian, gunakan pompa agar air dapat dialirkan ke lantai atas atau lokasi lebih tinggi. Tapi jika sebaliknya, Anda tidak perlu menyiapkan pompa.
Selain itu, gunakan pipa distribusi yang tidak terlalu kecil dan pastikan sesuai dengan debit air. Hal ini dapat mencegah terjadinya hambatan air mengalir atau tekanan yang terlalu kuat. Terakhir, sebaiknya tambahkan pula katup pemutus (shut-off) untuk mematikan distribusi air jika suatu waktu nanti sistem penampungan butuh pemeliharaan.
5. Tutup tangki rapat dan cek secara berkala
Setelah sistem terpasang, Anda perlu merawatnya secara rutin untuk memastikan performanya selalu optimal. Salah satu caranya adalah selalu menutup rapat tangki agar tidak ada daun, serangga, debu, maupun kotoran lain yang masuk ke penampungan air.
Kemudian, rutinlah menguras dan membersihkan tangki untuk mengeluarkan sedimen yang menumpuk, misalnya 1–2 kali dalam setahun. Tak kalah penting, periksalah pula berbagai komponen lain pada sistem penampungan; mulai dari pipa hingga filter. Pastikan tidak ada penyumbatan maupun kebocoran pada keduanya.
Baca juga: Cari Rumah Ramah Lingkungan di BSD City? Pilih Adora Luxe!
Rekomendasi Rumah Ramah Lingkungan
Pengelolaan air hujan dengan sistem penampungan di rumah akan lebih optimal jika didukung oleh hunian yang sejak awal dirancang ramah lingkungan. Contohnya seperti Adora Luxe at Terravia, cluster premium yang dikembangkan oleh Sinarmas Land di kawasan BSD City.
Hadir dengan konsep modern sekaligus ramah lingkungan, Adora Luxe at Terravia dapat mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan bagi penghuninya. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan melalui sistem resapan dan pengelolaan air yang efektif. Dengan sistem ini, pengelolaan air hujan jadi lebih bijak sehingga dapat mengurangi beban air buangan ke lingkungan.
Tak hanya itu, untuk mendukung gaya hidup hijau, Adora Luxe at Terravia juga menggunakan atap panel surya di setiap unit rumah. Tidak ketinggalan air purifier untuk membantu menjaga kesegaran udara di dalam hunian, sehingga Anda bisa beraktivitas dengan nyaman.
Kesegaran udara di area rumah juga didukung oleh kehadiran Skylight Indoor Garden dan Triple Balcony di unit Adora Luxe at Terravia. Kombinasi berbagai aspek tersebut mampu menciptakan siklus air yang efisien, sekaligus membantu mengurangi pemakaian lampu dan listrik saat pagi hingga siang hari.
Nikmati Gaya Hidup Ramah Lingkungan di Adora Luxe at Terravia!
Pembuatan sistem penampungan air hujan di rumah merupakan cara efektif untuk menjaga lingkungan serta menghemat biaya. Manfaat ini bisa Anda nikmati secara maksimal jika tinggal di hunian yang dirancang ramah lingkungan sejak awal, seperti Adora Luxe at Terravia.
Cluster hunian dari Sinar Mas Land ini menghadirkan perpaduan desain rumah modern, kenyamanan premium, hingga sistem pengelolaan air yang efektif dan eco-friendly. Kenali lebih lanjut tentang Adora Luxe at Terravia dengan mengisi formulir di website Sinarmas Land atau klik tombol Tanya Unit di bawah ini!